

Ingatkah anda pada peristiwa dimana Yesus sempat hilang dari pengawasan orang tuanya?
Dalam Lukas 2:41-52 menceritakan ketika Yesus berumur 12 tahun, Ia dan keluarganya mengunjungi Yerusalem saat hari raya Paskah dan orang tua Yesus tidak menyadari bahwa mereka kehilangan Yesus. Di dalam kota Yerusalem yang penuh dengan pengunjung, Maria dan Yusuf terhanyut dalam kesenangan mereka bersama teman2 dan kenalan mereka sehingga tidak menyadari ketidakhadiran Yesus.
Lukas 2:46, “Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah…” Dengan sehari saja tidak memikirkan Yesus dan menghanyutkan diri mereka dalam kesenangan mereka, dibutuhkan tiga hari bagi mereka untuk mencari Dia.
Kejadian yang dialami Yusuf dan Maria pasti sering kita alami dalam kehidupan kerohanian kita, dan uniknya, seringkali kita kehilangan Yesus bahkan setelah selesai melakukan ibadah, sama halnya Yusuf dan Maria yang kehilangan Yesus setelah perayaan paskah, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Jika saja Yusuf dan Maria menetapkan pikiran mereka untuk terus menerus memandang pada Tuhan, selama perayaan paskah hingga perjalanan pulang sekalipun, mereka tidak akan kehilangan pandangan mereka pada Yesus.
Begitu pula dengan kita; seringkali kita tidak menyadari bahwa kebersamaan dengan Yesus tidak hanya dalam suasana perbaktian saja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita. Dan tanpa kita sadari, melalui omong kosong, mengabaikan doa, terhanyut dalam perkara duniawi, kita dengan mudah akan kehilangan kehadiran Juruselamat kita dari dalam hati kita, dan akan membutuhkan banyak waktu untuk kembali mencari Dia dan mendapatkan kembali kedamaian yang telah hilang.
Semoga kita tidak lagi kehilangan Yesus dan membiarkan Ia terus menerus menempati pikiran kita mulai hari ini dan seterusnya.