

Sebuah perikop dengan judul “Hal Mengikut Yesus” di kitab Lukas menarik perhatian saya, karena ketika sekilas membaca perikop ini, seolah Yesus adalah seseorang yang kejam, masa untuk mengikut Yesus kita bahkan tidak boleh “berpamitan” terlebih dahulu dengan keluarga? Lantas apa sesungguhnya maksud dari perikop ini?
Ada 3 hal yang penting untuk kita sadari dalam hal mengikut Yesus.
Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya , ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Lukas 14:26 (TB)
Apa yang ada di benak anda ketika membaca ayat ini? Mengapa ayat ini seolah meminta kita untuk membenci orang-orang yang kita kasihi, bertolak belakang dengan karakter Bapa yang maha pengasih?
Untuk mengerti ayat ini mari kita buka Matius 10:37, “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripadaKu, ia tidak laya bagi-Ku.”
Untuk menjadi murid Yesus, kita tidak dapat membiarkan apapun memiliki prioritas yang lebih dari Tuhan, bahkan orang terkasih sekalipun.
Sehingga pada Lukas 9:59 & 61 dapat kita simpulkan, bukan Tuhan bermaksud untuk “jahat”, namun Tuhan ingin kita tahu bahwa prioritas kita yang pertama dan terutama adalah mengikut Dia.
Bukankah Alkitab meminta kita untuk “hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 19:19)? Percayalah, cara terbaik untuk menghormati dan mengasihi orangtua dan orang-orang disekitar kita, adalah dengan mengasihi Tuhan terlebih dahulu.
Oleh karena itu, poin pertama dalam menjadi murid Yesus yang sejati yaitu Tuhan adalah prioritas nomor satu, tidak ada yang lain yang lebih penting,
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Matius 6:33 (TB)