

Banyak orang mulai berbicara dengan bahasa asing yang sering kali disebut bahasa roh. Apa kata Alkitab mengenai bahasa roh ini? Semoga teman-teman bisa mendapatkan pengertian lebih dalam mengenai bahasa roh setelah membaca artikel ini.
Apa sebenarnya bahasa roh itu dan dapatkah dimengerti?
Menurut Kisah 2
Baca Kisah 2:4–11.
Kisah 2 terjadi ketika perayaan Pentakosta. Dikatakan disini bahwa semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba terjadi peristiwa seperti “tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk” (ayat 2) dan mereka dipenuhi Roh kudus.
Setelah peristiwa tersebut, dikatakan di ayat 4, bahwa para rasul mulai berkata dalam bahasa lain. Jelas bahwa yang dikatakan para rasul bukanlah bahasa yang tidak dapat dimengerti karena di ayat-ayat selanjutnya dikatakan, “Mereka [orang banyak dari segala tempat] bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.” Kisah 2:5.
Ayat 7 mengatakan bahwa para Rasul ini dari Galilea dan orang-orang dari “Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, … mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa [mereka] sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
Jadi, bahasa Roh bukanlah bahasa yang tidak ada di dunia ini. Bahasa roh adalah kemampuan untuk berbahasa asing yang bukan merupakan bahasa ibu orang tersebut. Seperti yang ada dalam Kisah 2 bahwa para Rasul dari Galilea bisa berbicara bahasa dari daerah lain. Dan penting kita ketahui bahwa bahasa tersebut bisa dimengerti oleh orang dari daerah tersebut.
Menurut 1 Korintus 14
Baca 1 Korintus 14:6, 9.
“Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran? … Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!”
1 Korintus 14:6, 9 (TB)
Jika bahasa Roh tidak dapat dimengerti, itu adalah sia-sia dan hanya akan menimbulkan kebingungan. Bahasa yang tidak dapat dimengerti bukanlah dari Tuhan karena Ia menghendaki supaya orang-orang mengerti pesan yang ingin disampaikan.
Apa tujuan bahasa roh?
Baca 1 Korintus 12.
“Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. … Kepada yang seorang Roh memberikan … karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.”
1 Korintus 12:6–7, 10 (TB)
Dari tiga ayat ini kita bisa melihat bahwa hanya Tuhan yang bisa memberikan karunia Roh Kudus. Karunia yang diberikan adalah karunia yang harus digunakan untuk kepentingan bersama. Dikatakan juga bahwa ada orang yang diberikan karunia untuk menafsirkan bahasa Roh itu.
Tujuan Pertama
Tujuan pertama bahasa Roh adalah untul kepentingan bersama dalam pengabaran Injil.
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Yohanes 14:26 (TB)
Yesus berbicara di sini menjelang kematianNya di kayu salib setelah Ia telah mengajarkan banyak kebenaran kepada orang-orang di zaman itu. Roh Kudus diberikan supaya yang menerima dapat mengetahui kebenaran. Bisa dikatakan Roh Kudus sebagai kata hati kita yang selalu mengingatkan kita untuk melakukan firman Tuhan. Lihat kembali Kisah 2:11, dikatakan bahwa mereka yang menerima Roh Kudus berkata “tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
Tujuan Kedua
Tujuan kedua adalah untuk mengingatkan kita tentang kebenaran.
“… Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.”
Kisah 4:11 (TB)
Ayat ini sudah jelas bahwa ketika mereka penuh dengan Roh Kudus, mereka menjadi berani memberitakan firman Allah.
Tujuan Ketiga
Tujuan ketiga adalah untuk memberi semangat dan keberanian dalam memberitakan Injil.
Kita bisa lihat ini di seluruh kitab Kisah Para Rasul. Setelah Roh Kudus dicurahkan, mereka semua pergi menginjil sesuai dengan yang Yesus katakan di Kisah 1:8.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Kisah 1:8 (TB)
Kesimpulan
Jadi, kesimpulannya:
- Bahasa roh adalah bahasa yang dapat dimengerti
- Jika bahasa tidak dapat dimengerti oleh siapapun, itu bukanlah bahasa roh dari Tuhan
- Tujuan bahasa roh adalah untuk memberitakan Injil dan bukan hanya sekedar berbicara tanpa arti
Semoga Tuhan bisa membantu teman-teman dalam pencarian kebenaran ini. Tuhan memberkati.
1 Komentar. Leave new
syalom,
saya mau tanya apakah biasa yg sering di sebut di gereja dgn bunyi “syalabababababababababa” itu adalah bahasa roh? kan dikatan bahasa roh harus dapat dimengerti, sedangkan syalababababa itu saya gak ngerti artiny