

Kehidupan Kristiani kita adalah permulaan yang indah! Ketika kita menyerahkan diri kepada Yesus, Dia memberikan hati yang baru bagi kita. Ini berarti pikiran kita berubah menjadi seperti pikiranNya, dan kita mendapat pikiran-pikiran, perasaan, motif yang baru yang akan membantu kita hidup sebagai ciptaan baru. Tetapi pikiran dan perasaan yang dulu, terkadang berusaha kembali kepada kita. Ini normal, tapi adalah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang harus dilakukan sehingga kita tidak membiarkan hal-hal itu mendominasi kita lagi. Setan mencoba untuk menggunakan hal-hal itu untuk mengecilkan hati kita, jadi kita harus siap untuk memerangi mereka!
Bagaimana menghadapi cara pikir yang dulu atau buruk ketika mereka datang kembali?
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Yakobus 4:7, 8
Komentar: Di pelajaran ke 23, kita melihat bahwa memberikan diri kita kepada Yesus itu adalah pengalaman setiap hari. Ketika kita melakukannya, kita bertobat dari semua tindakan yang tidak mencerminkan Kristus yang telah diperbuat atau dipikirkan dan meminta Dia untuk menyucikan kita dari hal-hal itu. Kita menghindar dari itu semua oleh kekuatan Yesus. Ini penting, karena jika kita tetap berpegang kepada dosa kita, itu akan membuat pikiran kita bercabang/mendua hati, dan Roh Kudus tidak bisa hidup di dalam kita. Dengan mendua hati/memiliki pikiran yang bercabang ini akan membuat Setan lebih mudah untuk mencobai kita dan menang. Tapi jika kita sepenuhnya menyerahkan diri kepada Tuhan dan pikiran dan perasaan yang buruk itu berusaha untuk menerkam kita, ada dua langkah proses yang dikatakan di ayat ini: pertama, tunduklah kepada Allah, lalu lawanlah Iblis yang berusaha membawa pikiran dan perasaan yang buruk akan kita.
Apa yang bisa kita lakukan terhadap pikiran yang negatif yang membawa kita ke perasaan dan tingkah laku yang negatif?
karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi*, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, 2 Korintus 10:4, 5
Komentar: Terkadang pikiran dan perasaan yang negatif memiliki akar yang dalam. Contohnya: Sejak masa kecil, kita mungkin telah percaya bahwa kita tidak bisa percaya kepada orang-orang karena dalam permulaan hidup kita, seseorang yang kita kasihi meninggalkan kita. Ini dapat mempengaruhi pertemenan, relasi/hubungan kita dengan anggota gereja, bahkan pernikahan sekalipun. Pikiran negatif ini adalah sesuatu yang telah kita miliki bertahun-tahun. Itu seperti sebuah benteng yang sulit untuk dikalahkan. Kita gunakan ini sebagai alasan untuk bertingkah yang tidak mencerminkan Kristus, untuk mengamankan kita dari sesuatu yang mungkin menyerang kita. Kita tidak bisa menang melawan hal-hal ini dengan kekuatan sendiri, tapi Yesus telah memberikan kita senjata-senjata untuk peperangan kita. Tuhan membuatnya kuat sehingga itu bisa merubah pola pikir kita! Senjata-senjata ini akan menawan pikiran kita dan menaklukkannya kepada Kristus – pikiran yang lama akan pergi, dan pikiran seperti Kristus adalah gantinya. Jadi langkah pertama kita adalah itu menyerahkan diri kepada Tuhan dan berdoa, “Saya tidak mau berpikir dan merasa seperti ini. Tolong ambil semua pikiran-pikiran yang tidak mencerminkan Kristus, Tuhan.” Sekarang, apa senjata-senjata yang kita miliki? Mari kita lihat tiga senjata ini.
Bagaimana Yesus dicobai?
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Ibrani 4:15, 16
Komentar: Di dalam Alkitab King James Version, dikatakan bahwa Yesus itu telah dicobai “in all points” (artinya dalam setiap titik atau sudut). Ini berarti bahwa Yesus dicobai dengan pencobaan-pencobaan dan pengalaman yang sama walaupun mungkin detailnya itu berbeda. Seperti salah satu contoh yang kita gunakan dimana kita ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi, apakah Yesus mengalami hal itu? Ya! Baca Matius 26:31-56. Semua teman-teman yang dikasihiNya meninggalkan Dia di Taman Getsemani, namun Ia tetap mengasihi juga memikirkan mereka.
Apa saja yang pencobaan yang Yesus alami yang juga kita alami?
- Diabaikan: Matius 26:55-57
- Disalahpahamkan: Markus 3:20-22
- Dikhianati: Lukas 22:45-46, 53
- Sakit fisik: Yohanes 19:1-3; Matius 27:24-26 (kedua kali)
- Disakiti secara fisik: Lukas 22:63-64
- Ditolak: Yesaya 53:3; Lukas 22:54-61
- Malu dan direndahkan: Matius 27:35-36 (disalib terlanjang)
- Pencobaan untuk menghilangkan rasa sakit: Markus 15:22-24
- Perlakuan yang tidak adil: Matius 26:59-68; Matius 27:22-25
- Pelecehan verbal dan pelecehan psikologis: Markus 15:29-32
Komentar: Sangat bernilai dalam mengambil waktu untuk melihat semua referensi ayat-ayat ini untuk gambaran yang mengagetkan akan bagaimana Seorang Pencipta diperlakukan ketika Ia datang sebagai manusia. Yesus tahu rasa dari semua hal ini, dan Dia mengalami semua itu di dalam hidupNya, tetapi Dia tidak berhenti mengasihi oleh karena hal-hal ini. Jadi ini adalah salah satu senjata yang besar. Yesus telah mengalami apa yang kita alami. Dia bisa mengerti kita dan kita mengerti Dia, dan Dia itu pengertian! Dia akan menolong kita merubah pikiran-pikiran dan perasaan yang kita miliki oleh karena hal-hal yang telah terjadi dalam hidup kita.
Apa yang Yesus pikul ketika Dia mati di kayu salib bagi kita? Mengapa?
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Yesaya 53:3-5
Komentar: Pasal ini mengenai hidup dan kematian Yesus memberitahu kita begitu banyak hal-hal yang luarbiasa, tapi salah satunya adalah dimana Yesus memikul setiap beban dan kesusahan kita. Dia memikul itu semua di atas kayu salib supaya Dia bisa menolong kita dalam hal itu. Dia bukan hanya mengalami sesuatu yang dapat menghasilkan pikiran yang negatif dan perasaan yang buruk di dalam kita; Dia itu memikul setiap pergumulan kita sehingga Dia bisa menyembuhkan kita jika kita memberikannya kepada Dia. Bagi kita Ia memikul kesepian, pikiran-pikiran, dan perasaan kita, dan Ia akan menyembuhkan kita dari pikiran yang sulit percaya. Ini adalah salah satu senjata yang kuat.
Daripada pengalaman yang sulit yang kita tanggung, apa yang Yesus janjikan di dalam firmanNya?
Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”… Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Ibrani 13:5, 8
Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Yeremia 31:3
Komentar: Yesus menawarkan kita kasih yang dimana kita bersandar, dimana Dia selalu menunjukan kebaikanNya kepada kita (terkadang melalui “kasih yang keras”). Dia tidak akan pernah membiarkan kita jatuh. Janji-janjiNya untuk kita adalah senjata kita untuk melawan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang kita perangi. Contoh bagi kita, Yesus adalah Seseorang yang bisa kita percaya secara penuh karena Dia mengasihi kita dan Ia telah berjanji untuk tidak meninggalkan kita. Sekarang kita tidak perlu kecil hati, “Saya tidak bisa percaya siapa pun.”
Kita perlu berpikir dan berdoa secara teratur mengenai apa yang telah kita lihat di sini, menerima dengan iman akan apa yang telah Yesus korbankan, kesembuhan dariNya, dan kasihNya. Lalu, ketika pikiran dan perasaan buruk/negatif datang, kita bisa meminta kepadaNya bantuan untuk menawan pikiran-pikiran kita dan menggantinya dengan pikiran-pikiran yang Ia ingin kita miliki. Ayat Alkitab itu juga bisa menjadi pikiran-pikiran yang baru. Lalu perasaan kita pun akan berubah. Inilah caranya kita memang dari peperangan!
Pandangan: Dalam melakukan hal-hal ini akan membantu kita juga untuk mengampuni. Yesus akan menaruh kasihNya dalam hati kita, dan kita akan mampu untuk mengampuni mereka yang telah menyakiti kita, dan tidak membiarkan masa lalu kita membentuk hidup kita sekarang. Untuk kebaikan mereka dan kita, mungkin kita masih akan memerlukan waktu itu menjaga diri kita dari beberapa orang, tetapi sekarang kita sudah mengampuni dan mengingini yang terbaik bagi mereka.
Yesus mampu menolong kita untuk menghadapi masa lalu kita dan melepaskan kita dari hal itu. Maukah anda mendapat pertolongan dari padaNya?
Catatan:
*Duniawi di sini maksudnya adalah sesuatu yang berasal dari manusia. Duniawi sering kali dipakai di Perjanjian Baru sebagai lawan dari “rohani” atau “spiritual” – kondisi dimana Tuhan bercampur tangan.
2 Komentar. Leave new
Firman TUHAN yang sungguh luarbiasa,menceritakan tentang bagaiman kasih TUHAN kepada kita,TUHAN tusak pernah meninggalkan kita..IA memegang janjinya kepada kita…AMEN🙏🙏🙏
Amin! 🙏🏻